ARIYANTA,S.Pd.Jas

Rabu, 11 Maret 2009

Setelah Manchester United, kini tim nasional Belanda…

Tim nasional Belanda diagendakan berkunjung ke Jakarta pada Oktober mendatang. Rencana pertandingan uji coba antara Indonesia menghadapi Belanda tersebut disampaikan oleh Ketua Kehormatan PSSI, Agum Gumelar dan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, di Jakarta (10/3).
Agum menyatakan bahwa kedatangan timnas Belanda ini merupakan bagian dari usaha mengembalikan citra Indonesia di mata dunia internasional

“Selama ini, jika ada tur klub internasional di kawasan Asia, hanya Indonesia yang jarang masuk dalam agenda tur. Ini cermin bahwa Indonesia belum dianggap kondusif. Andai timnas Belanda bisa datang ke Indonesia, ini menjadi hal positif bagi citra negara kita,” kata Agum Gumelar usai mengadakan pertemuan di kantor PSSI.

Timnas Belanda diagendakan berkunjung ke Jakarta setelah melakukan serangkaian tour di Australia.

Sementara Ketum PSSI, Nurdin Halid, menjelaskan kedatangan Dirk Kuyt dkk merupakan
wacana yang masih dijajaki perihal kepastiannya.

“Kami memang mendapat surat dari Federasi Sepakbola Belanda, pada Selasa (3/3) lalu. Mereka membutuhkan biaya kompensasi sebesar 700.000 dolar,” kata Nurdin.

“Jika biaya fee itu bisa kita ganti dengan biaya akomodasi dan transport, saya jamin mereka akan datang. Jika tidak tercapai kesapakatan soal biaya, akan saya lihat dulu, apakah tour mereka terlibat dengan kebutuhan timnas Indonesia atau tidak. Andai Indonesia butuh, ya timnas Belanda tetap harus datang dengan berbagai cara,” jelas Nurdin.

Kedatangan timnas senior Belanda, menjadi sinyal ketiga bagi tim internasional yang akan merumput di Jakarta tahun ini. Sebelumnya, dua klub besar asal Inggris, MU serta Tottenham Hotspur, menyatakan keinginannya menjajal timnas Indonesia. (ant/Ongisnade/Zul)

Selengkapnya...

Rekor Dunia Lari 100 M


Rekor dunia lari 100 meter pecah. Gelar manusia tercepat dunia kini dipegang sprinter asal Jamaika, Usain Bolt.
Bolt memecahkan rekor dunia lari 100 meter dengan mencatat waktu 9.72 detik pada Grand Prix Reebok yang digelar di New York, Minggu (1/6/2008). Catatan waktu Bolt lebih cepat 0.2 detik dari rekor dunia lama yang sebelumnya dipegang rekan senegaranya, Asafa Powell.
Rekor dunia Bolt hadir bak halilintar di siang bolong. Selain karena Bolt bukan pelari spesialis di nomor 100 meter, rekor yang dipecahkan ternyata hasil ?pemanasan' Bolt untuk persiapan lari di nomor favoritnya, 200 meter dan 400 meter.
Alih-alih dipakai sebagai ajang pemanasan, beberapa pekan lalu Bolt malah menjadi pelari kedua tercepat dunia dengan berlari sejauh 100 meter dalam waktu 9.76 detik. Dan, kini di Grand Prix Reebok ini, rekor dunia berhasil dipecahkan Bolt.
Namun meski telah memecahkan rekor dunia, Bolt belum berani memutuskan untuk berganti menekuni nomor lari 400 ke 100 meter untuk Olimpiade Beijing Agustus nanti.
"Saya kira itu akan berubah hari ini. Bakal jadi masalah apabila saya memegang rekor dunia, tapi tidak memiliki medali Olimpiade. Saya tidak sengaja berlari untuk mencari rekor dunia, tapi itu ada untuk saya ambil," tegas Bolt kepada Associated Press.
(fmh)



Selengkapnya...

Jumat, 06 Maret 2009

Terbaik Kedua di Asia


Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dinilai terbaik kedua di Asia versi Goal.com. Stadion berkapasitas 88.000 penonton tersebut dianggap masih lebih baik dari Stadion Sarang Burung di China yang digunakan sebagai venue Olimpiade Beijing.

Cukup mengejutkan rilis yang dibuat Goal pada Senin (23/2), terkait 10 stadion terbaik di Asia. SUGBK menyisihkan beberapa stadion ternama di Asia seperti Stadion Saitama (Jepang) atau Stadion Seoul World Cup (Korea Selatan).

Namun, stadion yang menjadi homeground Persija Jakarta tersebut dinilai kalah dari Stadion Azadi di Teheran, Iran, yang berada pada urutan pertama.

“Kami tidak menyangka dengan hasil debat tersebut. Kondisi tentu menguntungkan, apalagi Indonesia sedang mengikuti bidding Piala Dunia 2022. Kami tidak tahu cara mereka memutuskan,tapi ini suatu bentuk perhatian yang luar biasa dari masyarakat Asia,” kata Ketua Umum PSSI Nurdin Halid.

Salah satu stadion terbesar di dunia

SUGBK juga dianggap sebagai salah satu stadion terbesar di dunia dan disandingkan dengan Maracana (Brasil) yang berkapasitas 88.992 penonton.

Nurdin Halid menambahkan, SUGBK sejak awal sudah memenuhi standar FIFA dan AFC. Namun, NH tidak menutup mata perlunya renovasi bagi SUGBK.

“Stadion itu sudah mengalami perbaikan sebelum Piala Asia kemarin. Kalaupun harus diperbaiki, bukan berarti renovasi berat. SUGBK tidak masuk di antara stadion yang harus direnovasi secara menyeluruh,” ujarnya.

FIFA akan melakukan cek kepada stadion calon tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022. pada Desember hingga April 2010. (sdo/Ongisnade/Zul)

Selengkapnya...

Spurs ikuti langkah MU bertanding menghadapi tim nasional Indonesia…



Bukan rahasia lagi bila kawasan Asia menjadi ladang bisnis bagi klub-klub Liga Premier Inggris, termasuk dalam merchandise dan tour uji coba. Setelah Manchester United (MU) yang akan bertanding di Indonesia dalam rangka Tour Asia-nya, kini Tottenham Hotspur berminat mengikuti langkah MU untuk bertanding di hadapan puluhan ribu penggemar Liga Inggris menghadapi timnas Indonesia

Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes mengungkapkan, pihak Tottenham Hotspur sudah melakukan konfirmasi rencana kedatangannya. “Kami sedang mempertimbangkan tawaran Tottenham. Mereka bersedia datang ke Indonesia untuk menghadapi timnas,” kata Nugraha.

Nugraha menambahkan, PSSI mendapat penawaran tersebut dari agen Tottenham. Seandainya timnas bersedia, Spurs akan berada di Jakarta pada Juni mendatang.

Indonesia dianggap salah satu pangsa pasar Spurs di kawasan Asia. “Tidak bisa dimungkiri, Indonesia menyimpan potensi. Liga Inggris cukup populer di sini. Mereka juga senang dengan antusiasme penonton suporter Indonesia yang terkenal atraktif,”.

PSSI harus mempertimbangkan waktu yang tepat terkait rencana kedatangan Robbie Keane dkk karena sebelumnya jadwal pertandingan uji coba timnas Indonesia menghadapi Selandia Baru terpaksa dibatalkan karena mendekati Pemilu Legislatif, demikian pula dengan jadwal Liga Super, Divisi Utama, dan Copa Indonesia yang harus dijadwal ulang.

“Kami sudah meminta penjadwalan ulang. Bukan hanya masalah pemilu, kami juga harus mempersiapkan diri menghadapi MU. Asalkan kami siap, mereka pasti datang. Kalaupun tidak sekarang, bisa tahun depan. Indonesia tetap menjadi prioritas mereka,” jelas Nugraha Besoes. (sdo/Ongisnade/Zul)

Selengkapnya...

Minggu, 22 Februari 2009

Siswa dilarang, Guru memberi cotoh

Sudah jadi rahasia umum guru adalah orang yang digugu dan ditiru oleh para siswanya. Guru merupakan teladan dan orang tua bagi siswa di sekolah.

Di sekolah siswa harus mentaati seluruh aturan dan dilarang melanggar aturan tersebut. Jika melanggar akan menerima sangsi sesuai perbuatannya.

Namun bagaimana jadinya jika ada tata tertib yang dikeluarkan sekolah dimana siswa dilarang melakukan hal yang tidak terpuji tetapi oknum *guru* malah memberikan contoh perbuatan tersebut??? Nah Loh!?

Kasus sederhana seperti ini..

Ada tata tertib yang menyebutkan bahwa siswa dilarang merokok atau membawa rokok dilingkungan sekolah. Guru melakukan razia, memeriksa tas seluruh siswa, menggeledah isi kantong siswa sampai membongkar meja siswa bahkan mengintip di tong sampah apakah ada bungkus rokok yang disembunyikan.

Siswa yang kedapatan membawa atau merokok dilingkungan sekolah langsung diproses melalui wali kelas, guru BK, waka kesiswaan dan orang tua siswa pun dipanggil. Teguran dan peringatan diterima agar siswa tidak mengulangi perbuatannya.

Selesai perihal siswa merokok.

Sekarang bagaimana dengan oknum *guru* yang merokok di sekolah, baik itu di ruang guru, lebih parahnya pada saat mengajar yang jelas2 secara nyata memberikan contoh kepada siswa??? Sang ahli hisab itu tanpa beban terus mengepulkan asap rokok dilingkungan sekolah. Tidak peduli korban perokok pasif yang ada disekitarnya…

Apa oknum itu perlu nonton Laskar Pelangi kali ya!? Biar tau gimana menjadi teladan untuk para siswanya.

Wallahu’alam

Selengkapnya...

Indonesia Dekati Guus Hiddink


Indonesia terus meretas mimpi. Kali ini Wapres Jusuf Kalla menyatakan kemungkinan untuk mendatangkan pelatih timnas Rusia asal Belanda, Guus Hiddink.
Kabar gembira datang dari istana wakil Presiden (Wapres) RI di jalan Merdeka Selatan, Jakarta. Hal tersebut menyusul pernyataan orang nomor dua di negeri ini, mengenai keinginannya untuk mendatangkan pelatih kawakan asal Belanda yang saat ini menukangi timnas Rusia, Guus Hiddink.

Kepada wartawan usai sholat Jumat (20/2), Wapres Jusuf Kalla menyatakan jika dirinya telah meminta duta besar RI untuk Rusia, agar menjajaki kemungkinan mendatangkan pelatih yang terkenal cukup brilian itu, guna menukangi timnas Indonesia.

“Saya sudah beritahu kepada duta besar kita yang ada di Rusia, agar membicarakan kemungkinan untuk mengontrak Hiddink,” katanya.

“Kemungkinan awal Maret nanti, KONI (komite olahraga) Rusia terlebih dahulu akan melakukan pembicaraan informal dengan KONI Indonesia. Apalagi kalau kita terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia,” lanjutnya.

Seperti diketahui, saat ini Hiddink masih terikat kontrak untuk menukangi timnas Rusia hingga Piala Dunia 2010. Selain itu, klub elit asal Inggris Chelsea sudah mengikatnya hingga musim panas tahun ini. Untuk itu, kalau pun nantinya Hiddink bersedia, tampaknya ia tidak akan hadir di Senayan dalam waktu dekat.

Terlebih dengan niatnya untuk pensiun sebagai pelatih usai mengantar Rusia ke Piala Dunia. Apa pun itu, upaya yang dilakukan Wapres RI tersebut patut diacungi jempol. Terlebih di tengah keterpurukan prestasi sepakbola nasional.

Hanya saja, Indonesia harus berpikir ulang untuk mendatangkan pelatih kawakan sekalas Hiddink. Maklum saja, karena kabarnya ia digaji 1,5 juta poundsterling atau sekitar Rp24 milyar hanya untuk bekerja selama tiga bulan di Chelsea. Nilai sebesar itu masih di luar bonus dan lain-lain.

Sehingga rata-rata per bulan ia mendapat bayaran sekitar Rp8 miliar. Satu angka yang cukup fantastis dan sangat sulit di jangkau Indonesia. Terlebih di tengah keterpurukan ekonomi global seperti sekarang ini.
Selengkapnya...

Minggu, 08 Februari 2009

Peter Butler

Peter Butler: Bila Indonesia terpilih sebagai tuan rumah, akan menjadi Piala Dunia yang hebat…



Mantan pelatih Persiba Balikpapan, Peter Butler, mengungkapkan opininya tentang pencalonan Indonesia sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2020. Menurut mantan gelandang West Ham United berkebangsaan Inggris itu, akan menjadi sebuah gelaran Piala Dunia yang hebat apabila jadi diadakan di Indonesia, negara dimana dia sempat merasakan atmosfer sepakbola bersama Persiba Balikpapan.

Menurut Peter Butler, Indonesia memiliki atmosfer sepakbola yang sangat fantastis dibandingkan Australia, salah satu negara yang juga mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2020.

Meski demikian, Peter Butler menggaris bawahi problem terbesar di persepakbolaan Indonesia adalah korupsi dan mental pelaku sepakbola yang belum profesional. Berikut penuturan eksklusif Butler kepada Goal yang diterjemahkan oleh Ongisnade.Net terkait rencana pencalonan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia.



“Pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia membuat saya berpikir akan menjadi sesuatu yang positif dan sangat hebat. Setelah menghabiskan dua tahun masa kepelatihan saya di tengah carut-marutnya persepakbolaan Indonesia, saya mulai memikirkan beberapa hal.”

“Setiap orang yang membaca tulisan ini saya harap mengikuti anjuran saya, segera naik pesawat dan pergilah ke Indonesia, menyaksikan pertandingan sepakbola di sana. Atmosfer di Liga Indonesia akan membuat anda terkejut bagaimana iklim sepakbola di Indonesia. Setiap pekan, setiap stadion, selalu penuh, hingga 40 atau 50 ribu penonton bukanlah hal baru.”

“Maaf untuk teman-teman di Australia, tetapi bila anda melihat pertandingan di A-League (Superliga-nya Australia), yang akan kamu dengar selama 90 menit hanyalah teriakan “Ozzie Ozzie Ozzie, Oi Oi Oi !!!”

“Pergilah ke Indonesia dan kamu akan memperoleh pengalaman yang berbeda dibandingkan negara rival di Asia. Suporter di Indonesia sangat fanatik. Musim lalu saya dan tim saya bermain away melawan Arema di Malang. Saya tidak bisa membantah suporter mereka adalah yang terbaik di Indonesia. Mereka ada lebih dari 45 ribu di dalam stadion, terus bernyanyi dan bergerak di atas tribun sepanjang pertandingan.”

“Saya selalu bilang dan percaya bahwa sepakbola Indonesia adalah permata dalam mahkota sepakbola Asia. Tapi, sepakbola Indonesia hanya akan bisa menjadi besar dan berkembang apabila mampu keluar dari perilaku korupsi yang ada di sepakbola itu sendiri,”

“Saya selalu bilang dan percaya bahwa sepakbola Indonesia adalah permata dalam mahkota sepakbola Asia,” Peter Butler

“Sayang memang, sepakbola Indonesia masih lekat dengan korupsi, dan saya harap AFC atau FIFA bisa mengatasi hal ini karena bisa jadi semakin lama akan lepas kontrol. Saya dibayar 45 ribu pounds (sekitar 600 juta rupiah) oleh mantan klub saya, Persiba Balikpapan. Namun banyak pemain yang tidak bergabung dengan FIFPro di FIFA untuk mendapatkan haknya.”

“Di sana tidak ada perlindungan bagi pelatih dan pemain, dan lebih parahnya banyak pengurus klub memanipulasi aturan dan bertindak semau mereka sendiri. Memecat pelatih dan pemain tanpa membayar sisa kontrak, sementara asosiasi sepakbola Indonesia (PSSI) menutup mata akan hal ini,”

“Salah satu pemain saya pernah mengunjungi tempat saya menginap hingga menangis saat telepon meminta bantuan saya karena klub tidak membayar gajinya, sementara dia memiliki istri dan anak. Hal ini tidak pernah diungkap dan tidak diperhatikan oleh PSSI,”

“Orang selalu bertanya apakah Indonesia aman untuk menggelar turnamen besar. Yang saya bisa katakan adalah: Saya tidak pernah mendapat masalah di Indonesia dan saya selalu memiliki waktu yang aman. Orang-orang di Jakarta sangat baik, begitu juga orang Indonesia pada umumnya, mereka sangat ramah.”

“Tahun 2022 masih sangat panjang dan saya selalu berharap untuk sepakbola Indonesia, dan orang-orang Indonesia, untuk menjadi sebuah kenyataan bahwa mereka bisa menggelar turnamen Piala Dunia. Hal itu akan menjadi sangat fantastis untuk sebuah negara dengan animo sepakbola yang sangat besar seperti Indonesia.”

“Setelah serangkaian persitiwa buruk yang terjadi di persepakbolaan Indonesia, Piala Dunia bisa menjadi kenyataan untuk rekan-rekan saya di Indonesia, menempatkan sepakbola dunia di negara mereka. Dan tentu saja saya berharap, saya bisa menyaksikan tim nasional Inggris mengangkat trofi Piala Dunia di Gelora Bung Karno. Impian kadang bisa menjadi kenyataan!” (gol/Ongisnade/Zul)

Selengkapnya...